BUS RAPID TRANSIT
Bus Rapid Transit (BRT) adalah istilah yang digunakan
untuk berbagai sistem transportasi umum yang menggunakan bus untuk menyediakan
layanan yang lebih cepat dan lebih efisien daripada bus biasa. Bus ini
memiliki pelayanan yang kualitasnya lebih baik dibandingkan
pelayanan bus yang lain. Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem
pengembangan yang berbeda, walaupun pengembangannya terkait dengan sistem BRT
yang lain. Negara yang memakai BRT ada di Amerika Utara, di Eropa dan Australia
dinamai busway dan nama tersebut
juga dipakai di Indonesia, sedangkan di negara lain disebut quality bus atau servis bus.
Fitur yang umum yang ada di BRT:
1.
Jalur khusus bus, jalur khusus (atau
jalur ekslusif) right-of-way
Merupakan jalur khusus dimana jalur tersebut bebas dari
jangkauan kendaraan pribadi.
2.
Jalur komprehensif
BRT bisa mengambil bagian dari
jalan-jalan di setiap kota dan mempunyai jaringan jalan untuk mobil pribadi.
Hal ini bisa membuat waktu menjadi lebih efisien dan cepat dibandingkan sistem
bus biasa yang memakan waktu lebih lama.
3.
Melayani market tertentu dengan
frekuensi pelayanan tinggi setiap hari
Jaringan BRT bisa mengangkut penumpang dari sebuah tempat menuju tujuan
mereka dalam jumlah besar dan waktu yang lebih cepat yang dapat meningkatkan
apresiasi masyarakat. Dibandingkan dengan sistem transit yang lain sistem
ini bisa berjalan dengan baik.
4.
Jalur bus
Setiap jalur bus pasti ada rambu
tertentu. Bila lampu hijau di persimpangan yang memiliki sinyal pasti akan
mendeteksi bila dilewati bus. Prioritas persimpangan seharusnya bisa
dioptimalkan dan bisa membantu saat pertemuan antara jalur bus dan jalan,
karena lalu lintas bisa kacau di antara bus dan kendaraan lain.
5.
Gambar tertentu dengan nama perusahaan:
Misalkan transjakarta, dan gambar desain stasiun yang spesifik dengan fitur
seni dari negara-negara yang menggunakan BRT.
6. Koleksi penumpang off-bus
Alternatif lain adalah bila penumpang
masuk lewat stasiun bis yang tidak ditutup atau area shelter sebelum kedatangan bus. Sistem ini mencegah penumpang
berdiri di semua pintu pemberhentian bus.
7. Lantai Boarding
Banyak sistem BRT yang menggunakan sistem low-floor (atau sistem high-floor
bila bus yang digunakan adalah high-floor bus) untuk mempermudah penumpang
masuk bus.
8. Halte
BRT berkualitas tinggi bisa membuat
haltenya menjadi berkualitas tinggi dan menghadirkan fitur yang berkualitas
tinggi pula seperti pintu geser yang terbuat dari kaca, konter tiket yang
dijaga dan tempat informasi, dan masih banyak fitur lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar