DESAIN STIKER ANGKUTAN UMUM
II.
Latar Belakang
Tingkat
kebutuhan manusia akan barang dan jasa pada saat ini sudah mengalami
peningkatan yang begitu besar. Kebutuhan
tersebut harus dipenuhi untuk menjaga keberlangsungan hidup. Semakin
banyak kebutuhan yang harus dipenuhi maka akan meningkatkan jumlah bangkitan
perjalanan. Bangkitan perjalanan tersebut sangat dipengaruhi oleh sarana,
prasarana, tempat asal dan tempat tujuan. Sarana merupakan salah satu unsur
penting yang mempengaruhi bangkitan perjalanan, seseorang akan menggunakan
sarana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya dengan aman, selamat,
lacar dan nyaman. Salah satu sarana tersebut adalah angkutan umum.
Penggunaan
angkutan umum pada akhir-akhir cukup menurun drastis, hal ini dikarenakan
kurangnya minat dari masyarakat untuk
menggunakan angkutan umum, serta makin meningkatnya penggunaan kendaraan
pribadi. Kendaraan pribadi yang yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor dan mobil.
Data
Korps lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, jumlah
kendaraan yang masih beroperasi diseluruh Indonesia pada tahun 2013 mencapai
104,211 juta Unit, naik 11 persen dari tahun 2012 yang hanya terdapat 94,299
juta Unit. Dari jumlah tersebut, populasi terbanyak masih disumbang oleh sepeda
motor dengan jumlah 86,253 juta unit di seluruh Indonesia, naik 11 persen dari
tahun sebelumnya yaitu 77,755 juta unit. Hal tersebut diperkirakan akan terus meningkat setiap
tahunnya, dikarenakan banyak sekali perusahaan-perusahaan pembuat sepeda motor
yang berlomba-lomba untuk mengeluarkan produk-produknya dengan berbagai fitur
yang diperbaharui dan berbagai keunggulan yang dipromosikan secara terus menerus
serta dibuat menarik agar minat beli masyrakat Indonesia semakin tinggi.
Jumlah terbesar kedua disumbang mobil penumpang dengan 10,54
juta unit, juga naik 11 persen dari tahun sebelumnya 9,524 juta unit. Populasi
mobil barang tercatat 5,156 juta unit, terdapat kenaikan 9 persen dari semula
4,723 juta unit. Pertumbuhan jumlah angkutan umum hanya naik 1 persen menjadi
1,962 juta unit dari sebelumnya 1,945 unit, jumlah ini mencerminkan lemahnya
transportasi publik Indonesia, hal ini juga menandakan bahwa pertumbuhan jumlah
angkutan umum dibawah mobil pribadi, barang dan sepeda motor.
Penambahan kendaraan pribadi dan kendaraan lain yang setiap
tahunnya meningkat rata-rata sebesar 8 persen, membuat jumlah kendaraan yang beroperasi
di jalan akan bertambah pula sedangkan peningkatan kapasitas dan panjang jalan
belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan di
jalan. Apabila hal ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan terjadi macet
total di seluruh jalan di Indonesia
Disamping itu juga terlihat bahwa penyediaan angkutan umum di
Indonesia masih kurang, terlihat pada data diatas kenaikan hanya 1 persen. Nilai
tersebut paling rendah dari pada kendaraan lain. Penyediaan angkutan umum sangat
mempengaruhi minat dari masyarakat untuk menaiki angkutan umum. Apabila
penyediaan angkutan umum terpenuhi dengan yang baik, maka masyarakat juga akan tertarik
untuk menaiki angkutan umum.
Angkutan umum yang sudah ada pada saat ini kondisinya masih banyak yang sudah rusak dan seharusnya tidak
layak jalan. Hal tersebut banyak terlihat di kota-kota besar maupun juga
daerah-daerah kecil. Perlu adanya peremajaan angkutan umum dengan sarana dan
prasarana yang baik serta harganya terjangkau untuk semua golongan masyarakat.
Agar masyarakat dapat menaiki angkutan umum dalam aktifitas sehari-harinya.
Adanya stiker tersebut bertujuan untuk membangkitkan minat
masyarakat untuk menaiki angkutan umum, agar mereka dapat menaiki angkutan umum
dalam aktifaitas sehari-hari. Disamping itu juga, apabila penggunaan bus meningkat
dengan kata lain penggunaan kendaraan pribadi akan semakin menurun sehingga
dapat mengurangi potensi kemacetan di Indonesia. Stiker ini juga untuk
menyadarkan para pemegang kekuasaaan agar lebih memperhatikan keberadaan dan
penyediaan angkutan umum yang ada di Indonesia, dan juga agar mereka berjuang
untuk dapat menyediakan angkutan umum yang aman, selamat, nyaman, ekonomis
serta efisien untuk masyarakat.
III.
Penjelasan Isi dan Desain Stiker
Stiker
mempunyai background atau latar belakang berwarna hijau kekuningan. Warna tersebut merupakan warna yang
mudah terlihat, hal tersebut menjadikan stiker mudah terlihat oleh orang.
Warna
hijau kekuningan juga menyatakan keceriaan, kesegaran dan semangat. Menurut Sifat
keceriaan, diharapkan stiker tersebut dapat dengan baik untuk mengajak
masyarakat untuk menaiki angkutan umum dengan cara mempengaruhi secara perlahan
dan menimbulkan efek ceria dan rasa ingin tahu dari masyarakat untuk
menggunakan angkutan umum. Menurut sifat kesegaran, menyatakan bahwa menaiki
angkutan umum bukan hal yang ketinggalan jaman tetapi menaiki angkutan umum
adalah hal yang masa kini, dan modern. Efek kesegaran juga ditujukan kepada
pemegang kekuasan mengenai angkutan umum dimana masyarakat harus disediakan
angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan ekonomis. Sifat semangat
diharapkan untuk mempengaruhi minat masyarakat agar menaiki angkutan umum.
Sehingga mereka dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih untuk
menggunakan angkutan umum.
Terdapat
2 bus pada stiker, 2 bus menyimbolkan angkutan umum. Pemilihan bus sebagai simbol
perwakilan angkutan umum dikarenakan bus masih menjadi primadona angkutan umum
yang paling banyak digunakan masyarakat. Terdapat dua bus menyimbolkan bahwa
angkutan umum jumlahnya lebih dari satu atau dalam kata lain adalah jumlahnya
banyak.
Dua
bus yang dalam keadaan kosong pada stiker tersebut juga menandakan bahwa,
rendahnya penggunaan angkutan umum serta minat masyarakat untuk manaiki
angkutan umum. Disamping itu juga bus dalam keadaan kosong menyimbolkan bahwa
angkutan umum mampu menampung berbagai
tujuan aktifitas masyarakat. Dua bus dalam keadaan baik, hal ini memberi
tahukan kepada para pemangku kepentingan mengenai angkutan umum bahwa angkutan
umum yang berada di Indonesia harus diperbaiki dan dikaji ulang mengenai
berbagai aspek yang terdapat pada pengadaan, pemeliharaan, penanganan, dan
pengawasan mengenai angkutan umum.
Para
penumpang yang akan menaiki bus tersebut mempunyai jenis pakaian, umur, dan
barang bawaan yang berbeda. Jenis pakaian merupakan penyimbolan masyarakat yang
menggunakan angkutan umum, mereka mempunyai ras, agama dan suku bangsa yang
berbeda-beda. Hal tersebut bahwa diharapkan yang menggunakan angkutan umum
bukan hanya dari golongan tertentu melainkan semua orang atau semua lapisan
masyarakat seluruh Indonesia. Jenis pakaian juga menyimbolkan mengenai perbedaan
pekerjaan dari masyarakat yang menaiki angkutan umum. Diharapkan yang menaiki
angkutan umum bukan hanya golongan dari pekerja tertentu saja melainkan semua
orang tanpa melihat status pekerjaan ataupun jabatan.
Para
penumpang yang akan menaiki angkutan umum mempunyai tingkat umur yang berbeda. Para
pengguna angkutan umum diharapkan juga bukan hanya dari golongan umur tertentu,
melainkan semua lapisan masyarakat tanpa melihat batasan umur.
Barang
bawaan menyimbolkan kepentingan seseorang untuk menaiki angkutan umum.
Diharapkan yang menaiki angkutan umum bukan hanya orang yang akan ke pasar
melainkan semua orang yang akan melakukan aktifitas untuk menuju suatu tempat
tujuan. Para penumpang yang akan menaiki bus juga mereka terlihat tersenyum,
hal ini menyimbolkan bahwa menaiki angkutan umum bukan hal yang menakutkan
ataupun memalukan, tetapi menaiki angkutan umum merupakan hal yang
menyenangkan.
Terdapat
simbol atau logo perhubungan, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, dan dekade
aksi keselamatan jalan. Logo Perhubungan menyimbolkan Kementrian Perhubungan.
Kementrian Perhubungan merupakan pemegang kepentingan mengenai angkutan umum.
Keberadaan simbol tersebut menyatakan bahwa kemetrian perhubungan adalah yang
bertanggung jawab besar untuk mengkoordinasi, mengadakan, mengendalikan, dan
mengawasi serta penyediaan angkutan umum di Indonesia. Tanggung jawab tersebut bukan
hanya mengenai sarana tetapi juga prasarana, pengemudi dan perizinan angkutan
umum.
Logo
Politeknik Keselamatan Transportasi jalan menyimbolkan lembaga Pendidikan harus
mendukung program untuk menaiki angkutan umum.Keberadaan logo tersebut diharapkan
juga PKTJ yang merupakan perguruan tinggi di bawah kemetrian perhubungan harus
mampu mencetak sumber daya manusia yang dapat menjadikan angkutan umum menjadi
angkutan yang dipercaya dan digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Disamping itu juga diharapkan PKTJ mampu menjadi perguruan tinggi yang menjadi
pusat pendidikan keselamatan transportasi jalan dan sebagai pelaksana tugas
dari kemetrian perhubungan yang prima, profesional dan beretika.
Logo
dekade aksi keselamatan jalan menyimbolkan pelaksanaan angkutan umum yang
berada di Indonesia harus mendukung terlaksanannya dekade aksi keselamatan
jalan yang berupaya untuk menurunkan jumlah kecelakaan sebesar 50 persen dari
tahun 2011 sampai 2020. Dengan kata lain angkutan umum harus sebagai angkutan
yang memberikan keselamatan, kenyamanan serta keamanan bagi masyarakat yang
menaiki angkutan umum.
Tulisan
“AYO NAIK ANGKUTAN UMUM !!!” dibuat lebih besar menggunakan huruf kapital agar
mudah terlihat dan lebih dominan pada
stiker tersebut, hal ini bertujuan supaya pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik. Kata “AYO” dipilih karena kata tersebut merupakan kata ajakan yang
juga mengandung kata semangat, diharapkan penggunaan kata “AYO” dapat mengajak dengan
rasa semangat agar meningkatkan minat seluruh lapisan masyarakat untuk menaiki
angkutan umum.
Terdapat
tiga tanda “!” , menandakan sebuah perintah untuk menaiki angkutan umum, hal
ini dilakukan agar penggunaan angkutan umum di Indonesia semakin meningkat
setiap tahunnya dan agar dapat mengurangi potensi kemacetan.
Ukuran
stiker adalah 15 x 6 cm pemilihan ukuran tersebut agar stiker dapat ditempatkan
dimana saja dan hanya membutuhkan ruang yang sedikit.
IV.
Sasaran Stiker
Stiker
ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat tidak terbatas pada umur, pekerjaan,
status social, agama dan juga suku bangsa. Striker tersebut dapat ditujukan
untuk semua lapisan masyarakat dikarenakan perintah atau pesan yang dibuat atau
yang disampaikan merupakan hal yang positif dan tidak mengandung unsur yang
menyinggung ras, agama, ataupun status social, pesan tersebut berisi ajakan untuk
lebih menggunakan angkutan umum dari pada angkutan pribadi, hal ini lah yang
menjadikan stiker tersebut dapat ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat.
V.
Metode Pemberian Stiker
Stiker
tersebut dapat diberikan kepada masyarakat pada berbagai acara, event, seminar
yang khusunya mengenai transportasi, kampanye yang khususnya mengenai kampanye
penggunaan angkutan umum, dan sosialisasi khusunya sosialisasi mengenai
kebijakan tentang angkutan umum serta penyuluhan yang lebih mengarah tentang angkutan
umum. Stiker juga dapat diberikan saat orang menaiki angkutan umum, pada saat
di terminal serta pada saat orang mengikuti pelatihan maupun pendidikan
mengenai transportasi.
VI.
Tempat Pemasangan Stiker
Pemasangan
stiker dapat di tempatkan dimana saja, untuk penempatan yang efektif yaitu di
terminal, di angkutan umum, di sekolah dan di rumah. Tempat yang paling efektif
untuk penempatan stiker yaitu di kamar tidur. Penempatan di kamar tidur akan
membuat pesan tersebut dapat dibaca atau dapat terlihat baik pada saat akan
tidur maupun bangun tidur.
Untuk yang
pertama kali dilihat oleh orang pada saat bangun tidur adalah yang berada di
hadapan orang tersebut , hal ini berarti tembok yang berada dihadapan orang
tersebut, apabila stiker diletakan pada tembok yang berhadapan dengan tempat
tidur tersebut, maka stiker akan dilihat setiap hari pada saat bangun tidur
bahkan juga pada saat akan tidur. Kejadian tersebut berulang-ulang terjadi maka
akan terbentuk pola pemikiran untuk selalu menggunakan angkutan umum.

