tulisan berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG KESELAMATAN JALAN

Rabu, 13 Januari 2016

STIKER TENTANG ANGKUTAN UMUM


DESAIN STIKER ANGKUTAN UMUM


I.       Desain Stiker




II.     Latar Belakang

Tingkat kebutuhan manusia akan barang dan jasa pada saat ini sudah mengalami peningkatan yang begitu besar. Kebutuhan  tersebut harus dipenuhi untuk menjaga keberlangsungan hidup. Semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi maka akan meningkatkan jumlah bangkitan perjalanan. Bangkitan perjalanan tersebut sangat dipengaruhi oleh sarana, prasarana, tempat asal dan tempat tujuan. Sarana merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi bangkitan perjalanan, seseorang akan menggunakan sarana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya dengan aman, selamat, lacar dan nyaman. Salah satu sarana tersebut adalah angkutan umum.
Penggunaan angkutan umum pada akhir-akhir cukup menurun drastis, hal ini dikarenakan kurangnya  minat dari masyarakat untuk menggunakan angkutan umum, serta makin meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi yang yang paling banyak  digunakan adalah sepeda motor dan mobil.

Data Korps lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, jumlah kendaraan yang masih beroperasi diseluruh Indonesia pada tahun 2013 mencapai 104,211 juta Unit, naik 11 persen dari tahun 2012 yang hanya terdapat 94,299 juta Unit. Dari jumlah tersebut, populasi terbanyak masih disumbang oleh sepeda motor dengan jumlah 86,253 juta unit di seluruh Indonesia, naik 11 persen dari tahun sebelumnya yaitu 77,755 juta unit. Hal tersebut diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya, dikarenakan banyak sekali perusahaan-perusahaan pembuat sepeda motor yang berlomba-lomba untuk mengeluarkan produk-produknya dengan berbagai fitur yang diperbaharui dan berbagai keunggulan yang dipromosikan secara terus menerus serta dibuat menarik agar minat beli masyrakat Indonesia semakin tinggi.

Jumlah terbesar kedua disumbang mobil penumpang dengan 10,54 juta unit, juga naik 11 persen dari tahun sebelumnya 9,524 juta unit. Populasi mobil barang tercatat 5,156 juta unit, terdapat kenaikan 9 persen dari semula 4,723 juta unit. Pertumbuhan jumlah angkutan umum hanya naik 1 persen menjadi 1,962 juta unit dari sebelumnya 1,945 unit, jumlah ini mencerminkan lemahnya transportasi publik Indonesia, hal ini juga menandakan bahwa pertumbuhan jumlah angkutan umum dibawah mobil pribadi, barang dan sepeda motor.

Penambahan kendaraan pribadi dan kendaraan lain yang setiap tahunnya meningkat rata-rata sebesar 8 persen, membuat jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan akan bertambah pula sedangkan peningkatan kapasitas dan panjang jalan belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan di jalan. Apabila hal ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan terjadi macet total di seluruh jalan di Indonesia

Disamping itu juga terlihat bahwa penyediaan angkutan umum di Indonesia masih kurang, terlihat pada data diatas kenaikan hanya 1 persen. Nilai tersebut paling rendah dari pada kendaraan lain. Penyediaan angkutan umum sangat mempengaruhi minat dari masyarakat untuk menaiki angkutan umum. Apabila penyediaan angkutan umum terpenuhi dengan yang baik, maka masyarakat juga akan tertarik untuk menaiki angkutan umum.

Angkutan umum yang sudah ada pada saat ini kondisinya masih  banyak yang sudah rusak dan seharusnya tidak layak jalan. Hal tersebut banyak terlihat di kota-kota besar maupun juga daerah-daerah kecil. Perlu adanya peremajaan angkutan umum dengan sarana dan prasarana yang baik serta harganya terjangkau untuk semua golongan masyarakat. Agar masyarakat dapat menaiki angkutan umum dalam aktifitas sehari-harinya.

Adanya stiker tersebut bertujuan untuk membangkitkan minat masyarakat untuk menaiki angkutan umum, agar mereka dapat menaiki angkutan umum dalam aktifaitas sehari-hari. Disamping itu juga, apabila penggunaan bus meningkat dengan kata lain penggunaan kendaraan pribadi akan semakin menurun sehingga dapat mengurangi potensi kemacetan di Indonesia. Stiker ini juga untuk menyadarkan para pemegang kekuasaaan agar lebih memperhatikan keberadaan dan penyediaan angkutan umum yang ada di Indonesia, dan juga agar mereka berjuang untuk dapat menyediakan angkutan umum yang aman, selamat, nyaman, ekonomis serta efisien untuk masyarakat.

III.   Penjelasan Isi dan Desain Stiker
Stiker mempunyai background atau latar belakang berwarna hijau kekuningan. Warna tersebut merupakan warna yang mudah terlihat, hal tersebut menjadikan stiker mudah terlihat oleh orang.

Warna hijau kekuningan juga menyatakan keceriaan, kesegaran dan semangat. Menurut Sifat keceriaan, diharapkan stiker tersebut dapat dengan baik untuk mengajak masyarakat untuk menaiki angkutan umum dengan cara mempengaruhi secara perlahan dan menimbulkan efek ceria dan rasa ingin tahu dari masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Menurut sifat kesegaran, menyatakan bahwa menaiki angkutan umum bukan hal yang ketinggalan jaman tetapi menaiki angkutan umum adalah hal yang masa kini, dan modern. Efek kesegaran juga ditujukan kepada pemegang kekuasan mengenai angkutan umum dimana masyarakat harus disediakan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan ekonomis. Sifat semangat diharapkan untuk mempengaruhi minat masyarakat agar menaiki angkutan umum. Sehingga mereka dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih untuk menggunakan angkutan umum.

Terdapat 2 bus pada stiker, 2 bus menyimbolkan angkutan umum. Pemilihan bus sebagai simbol perwakilan angkutan umum dikarenakan bus masih menjadi primadona angkutan umum yang paling banyak digunakan masyarakat. Terdapat dua bus menyimbolkan bahwa angkutan umum jumlahnya lebih dari satu atau dalam kata lain adalah jumlahnya banyak.

Dua bus yang dalam keadaan kosong pada stiker tersebut juga menandakan bahwa, rendahnya penggunaan angkutan umum serta minat masyarakat untuk manaiki angkutan umum. Disamping itu juga bus dalam keadaan kosong menyimbolkan bahwa angkutan umum mampu menampung  berbagai tujuan aktifitas masyarakat. Dua bus dalam keadaan baik, hal ini memberi tahukan kepada para pemangku kepentingan mengenai angkutan umum bahwa angkutan umum yang berada di Indonesia harus diperbaiki dan dikaji ulang mengenai berbagai aspek yang terdapat pada pengadaan, pemeliharaan, penanganan, dan pengawasan mengenai angkutan umum.

Para penumpang yang akan menaiki bus tersebut mempunyai jenis pakaian, umur, dan barang bawaan yang berbeda. Jenis pakaian merupakan penyimbolan masyarakat yang menggunakan angkutan umum, mereka mempunyai ras, agama dan suku bangsa yang berbeda-beda. Hal tersebut bahwa diharapkan yang menggunakan angkutan umum bukan hanya dari golongan tertentu melainkan semua orang atau semua lapisan masyarakat seluruh Indonesia. Jenis pakaian juga menyimbolkan mengenai perbedaan pekerjaan dari masyarakat yang menaiki angkutan umum. Diharapkan yang menaiki angkutan umum bukan hanya golongan dari pekerja tertentu saja melainkan semua orang tanpa melihat status pekerjaan ataupun jabatan.

Para penumpang yang akan menaiki angkutan umum mempunyai tingkat umur yang berbeda. Para pengguna angkutan umum diharapkan juga bukan hanya dari golongan umur tertentu, melainkan semua lapisan masyarakat tanpa melihat batasan umur.

Barang bawaan menyimbolkan kepentingan seseorang untuk menaiki angkutan umum. Diharapkan yang menaiki angkutan umum bukan hanya orang yang akan ke pasar melainkan semua orang yang akan melakukan aktifitas untuk menuju suatu tempat tujuan. Para penumpang yang akan menaiki bus juga mereka terlihat tersenyum, hal ini menyimbolkan bahwa menaiki angkutan umum bukan hal yang menakutkan ataupun memalukan, tetapi menaiki angkutan umum merupakan hal yang menyenangkan.

Terdapat simbol atau logo perhubungan, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, dan dekade aksi keselamatan jalan. Logo Perhubungan menyimbolkan Kementrian Perhubungan. Kementrian Perhubungan merupakan pemegang kepentingan mengenai angkutan umum. Keberadaan simbol tersebut menyatakan bahwa kemetrian perhubungan adalah yang bertanggung jawab besar untuk mengkoordinasi, mengadakan, mengendalikan, dan mengawasi serta penyediaan angkutan umum di Indonesia. Tanggung jawab tersebut bukan hanya mengenai sarana tetapi juga prasarana, pengemudi dan perizinan angkutan umum.

Logo Politeknik Keselamatan Transportasi jalan menyimbolkan lembaga Pendidikan harus mendukung program untuk menaiki angkutan umum.Keberadaan logo tersebut diharapkan juga PKTJ yang merupakan perguruan tinggi di bawah kemetrian perhubungan harus mampu mencetak sumber daya manusia yang dapat menjadikan angkutan umum menjadi angkutan yang dipercaya dan digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Disamping itu juga diharapkan PKTJ mampu menjadi perguruan tinggi yang menjadi pusat pendidikan keselamatan transportasi jalan dan sebagai pelaksana tugas dari kemetrian perhubungan yang prima, profesional dan beretika.

Logo dekade aksi keselamatan jalan menyimbolkan pelaksanaan angkutan umum yang berada di Indonesia harus mendukung terlaksanannya dekade aksi keselamatan jalan yang berupaya untuk menurunkan jumlah kecelakaan sebesar 50 persen dari tahun 2011 sampai 2020. Dengan kata lain angkutan umum harus sebagai angkutan yang memberikan keselamatan, kenyamanan serta keamanan bagi masyarakat yang menaiki angkutan umum.

Tulisan “AYO NAIK ANGKUTAN UMUM !!!” dibuat lebih besar menggunakan huruf kapital agar mudah terlihat dan  lebih dominan pada stiker tersebut, hal ini bertujuan supaya pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Kata “AYO” dipilih karena kata tersebut merupakan kata ajakan yang juga mengandung kata semangat, diharapkan penggunaan kata “AYO” dapat mengajak dengan rasa semangat agar meningkatkan minat seluruh lapisan masyarakat untuk menaiki angkutan umum.

Terdapat tiga tanda “!” , menandakan sebuah perintah untuk menaiki angkutan umum, hal ini dilakukan agar penggunaan angkutan umum di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya dan agar dapat mengurangi potensi kemacetan.

Ukuran stiker adalah 15 x 6 cm pemilihan ukuran tersebut agar stiker dapat ditempatkan dimana saja dan hanya membutuhkan ruang yang sedikit.

IV.   Sasaran Stiker
Stiker ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat tidak terbatas pada umur, pekerjaan, status social, agama dan juga suku bangsa. Striker tersebut dapat ditujukan untuk semua lapisan masyarakat dikarenakan perintah atau pesan yang dibuat atau yang disampaikan merupakan hal yang positif dan tidak mengandung unsur yang menyinggung ras, agama, ataupun status social, pesan tersebut berisi ajakan untuk lebih menggunakan angkutan umum dari pada angkutan pribadi, hal ini lah yang menjadikan stiker tersebut dapat ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat.


V.     Metode Pemberian Stiker
Stiker tersebut dapat diberikan kepada masyarakat pada berbagai acara, event, seminar yang khusunya mengenai transportasi, kampanye yang khususnya mengenai kampanye penggunaan angkutan umum, dan sosialisasi khusunya sosialisasi mengenai kebijakan tentang angkutan umum serta penyuluhan yang lebih mengarah tentang angkutan umum. Stiker juga dapat diberikan saat orang menaiki angkutan umum, pada saat di terminal serta pada saat orang mengikuti pelatihan maupun pendidikan mengenai transportasi.

VI.   Tempat Pemasangan Stiker
Pemasangan stiker dapat di tempatkan dimana saja, untuk penempatan yang efektif yaitu di terminal, di angkutan umum, di sekolah dan di rumah. Tempat yang paling efektif untuk penempatan stiker yaitu di kamar tidur. Penempatan di kamar tidur akan membuat pesan tersebut dapat dibaca atau dapat terlihat baik pada saat akan tidur maupun bangun tidur.


Untuk yang pertama kali dilihat oleh orang pada saat bangun tidur adalah yang berada di hadapan orang tersebut , hal ini berarti tembok yang berada dihadapan orang tersebut, apabila stiker diletakan pada tembok yang berhadapan dengan tempat tidur tersebut, maka stiker akan dilihat setiap hari pada saat bangun tidur bahkan juga pada saat akan tidur. Kejadian tersebut berulang-ulang terjadi maka akan terbentuk pola pemikiran untuk selalu menggunakan angkutan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar