tulisan berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG KESELAMATAN JALAN

Rabu, 06 Januari 2016

AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS)

AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS)



Jalan merupakan salah satu unsur transportasi yang penting. Jalan merupakan sebagai suatu akses untuk menuju ketempat tujuan. Pada jalan terdapat simpang atau yang dikenal dengan persimpangan. Simpang sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang memisah (membelok, bercabang, melencong, dan sebagainya) dari yang lurus. Persimpangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan  tempat (jalan dan sebagainya) yang berbelok atau bercabang.

Persimpangan adalah bagian dari jalan sebagai tempat bertemunya arus lalu lintas dari tiga ruas atau lebih. Persimpangan juga dapat diartikan sebagai simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu. Terdapat dua jenis persimpangan yaitu persimpangan sebidang dan persimpangan tidak sebidang. Pengaturan yang ada dipersimpangan juga terbagi menjadi 4 jenis yaitu simpang prioritas, simpang ber-apill, bundaran, simpang tidak sebidang.

Persimpangan dengan pengaturan ber-apill merupakan persimpangan yang terdapat cukup banyak di kota-kota kecil maupun besar . dikarenakan simpang ber-apill dipercaya cukup efektif untuk memecah konflik. Selain itu tujuan pembuatan persimpangan dengan pengaturan ber-apill cukup mampu untuk mengurangi potensi konflik di antara kendaraan , pejalan kaki dan sekaligus menyediakan kenyamanan serta kemudahan pergerakan bagi kendaraan atau dengan kata lain untuk mengatasi konflik antara kendaraan bermotor, pejalan kaki , sepeda dan angkutan umum agar pada saat melewati persimpangan didapatkan tingkat kemudahan dan kenyamanan serta keselamatan.

Simpang ber-apill juga terdapat pengaturan yang lebih canggih lagi, yaitu dengan ATCS ( Area traffic control system atau system pengendali area lalu lintas ). Penggunaan ATCS diharapkan mampu agar pengendalian simpang ber-apill lebih baik dan juga lancar. Pengendalian dengan ATCS pada simpang ber-apill yaitu dengan mengkoordinasikan antara satu simpang dengan simpang lainnya agar ada keterkaitan antara satu simpang dengan simpang yang lainnya. Apabila salah satu simpang terjadi macet maka akan ada penambahan waktu hijau untuk simpang tersebut tetapi juga harus memperhatikan juga mengenai fungsi, kelas dan status jalan.

Di Indonesia sendiri penerapan ATCS sudah dilakukan di kota-kota besar seperti halnya solo dan Surabaya. Pada januari 2016, penerapan ATCS juga terdapat di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Pengendalian simpang yang ada di Purwokerto sudah menggunakan ATCS, tetapi tidak semua simpang terkordinasi dengan ATCS hanya simpang yang terdapat jalan nasional dan provinsi serta yang menuju kekota. Hal ini dilakukan karena penerapan ATCS di kota Purwokerto tersebut merupakan hal yang baru di terapkan, masih banyak pengaturan ataupun kebijakan yang harus ditata ataupun diatur pada pengaturan tersebut. Tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya ATCS dapat dilakukan pada semua simpang ber-apill di Purwokerto.

ATCS di purwokerto sendiri sudah mulai beroperasi sejak bulan jaunari 2016, diharapkan pelayanan simpang meningkat dengan adanya pengendalian dengan ATCS. Pada ATCS tersebut juga dilengkapi dengan kamera dan speker pada persimpangan yang terkordinasi dengan ATCS, kamera tersebut berfungsi untuk melihat situasi yang ada di simpang dan speker sendiri berguna untuk memperingatkan para pengguna jalan yang melanggar aturan lalu lintas.


Fungsi ATCS sangat diharapkan agar simpang yang berada di jalan dapat lancar, nyaman serta selamat. Perhatian dari para pemangku kepentingan merupakan hal yang sangat penting agar pengaturan persimpangan tersebut dapat terlaksana dengan baik serta dapat diterapkan diseluruh wilayah di Indonesia.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar