tulisan berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG KESELAMATAN JALAN

Minggu, 15 Januari 2017

PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN

PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN
DI SMP N 1 SLAWI
DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN


      Penyuluhan merupakan suatu bentuk penyampaian pesan dengan pendekatan secara interaktif guna menamkan suatu pengetahuan. Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berarti “obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”. Penyuluhan diharapkan akan memunculkan suatu peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu. Tidak sampai disitu saja, penyuluhan dikatakan berhasil juga apabila terdapat pengamalan sikap dari yang belum benar ke sesuai dengan ketentuan.
Penyuluhan keselamatan Jalan
    Penyuluhan keselamatan jalan merupakan suatu proses untuk meningkatkan keselamatan jalan melalui kegiatan pendidikan (nonformal) yang dilakukan dengan pendekatan interaktif dalam hal berlalu lintas yang berkeselamatan bagi operator serta pemahaman keselamatan bagi masyarakat.
Penyusunan Program Penyuluhan
1.         Perumusan keadaan: merupakan penggambaran fakta berupa data dan informasi;
2.     Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai SMART, yaitu specific (khas); measurable (dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)
3.   Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
a.         Penetapan rencana kegiatan: merumuskan cara mencapai tujuan;
b.        Tingkat kemampuan sasaran penyuluhan;
c.         Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana;
d.        Tingkat kemampuan penyuluh;
e.         Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada; dan
f.          Alokasi pembiayaan.
Penyuluhan didasarkan pada pengamatan sebelum pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan pada hari Rabu, 9 November 2016 pukul 06.30 – 07.05 WIB dengan mengamati para siswa/i SMP Negeri 1 Slawi yang berangkat dengan mengendarai maupun bonceng sepeda motor. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan bahwa dari sebanyak 334 siswa/i yang diantar dengan menggunakan sepeda motor, 325 siswa/i (97%) tidak memakai helm, 6 siswa/i (2%) memakai helm tetapi tidak di-click, dan 3 siswa/i (1%) saja yang memakai helm. Maka dari itu penyuluhan keselamatan jalan yang dilakukan pada SMP N 1 Slawi berisikan materi tentang helm, yaitu
1.      Dasar hukum penggunaan helm
2.      Pengertian helm
3.      Fungsi helm
4.      Jenis helm
5.      Pentingnya memakai helm
6.      Cara memakai helm
     Dalam penyuluhan tersebut media yang digunakan adalah stiker, audio, video dan presentasi. Media tersebut digunakan agar penyuluhan dapat dilakukan dengan baik dan terkontrol. Penyuluhan dilakukan di dalam kelas yang rata-rata satu kelas berisi 25 anak dengan 3 orang penyuluh dalam satu kelas. Setelah selesai penyuluhan para peserta dipersilahkan untuk mengisi post test yang merupakan gabungan dari analisis terhadap penyuluhan dilakukan. Dari analisis pre test dan post tet didapatkan hasil sebagai berikut.




      Dari diagram diatas dari pre-test tingkat pengetahuan siswa/i sebesar 84,3%, namun setelah mendapatkan penyuluhan atau post-test yang dilakukan para Taruna/i hasilnya tingkat pengetahuan mengenai pentingnya penggunaan helm mengalami peningkatan yaitu sebesar 92,6%. Itu berarti penyuluhan yang dilakukan mengalami peningkatan sebesar 8%. Dari hasil tersebut penyuluhan yang dilakukan oleh Taruna/I dapat dikatakan berhasil. Setelah 1 (satu) minggu penyuluhan dilakukan maka dilakukan pengamatan penggunaan helm. Berikut merupakan hasil pengamatan tersebut,

No
Jenis
Persentase %
Before
After
1
Membonceng Memakai Helm
1
6
2
Membonceng Memakai Helm (Tidak Klik)
2
8
3
Membonceng Tidak Memakai Helm
97
86

100%
100%


    Berdasarkan tabel data di atas, perbandingan persentase membonceng tidak memakai helm sebelum penyuluhan 97 % setelah dilakukan penyuluhan turun menjadi 86 %. Membonceng memakai helm (tidak klik) sebelum penyuluhan sebesar 2% naik menjadi 8% serta membonceng memakai helm sebelum penyuluhan 1% setelah dilakukan penyuluhan menjadi 6%. Walaupun perubahan persentase yang terjadi pada siswa/i SMP Negeri 1 Slawi terhadap karakter penggunaan helm tidak begitu besar, namun kegiatan penyuluhan yang dilakukan taruna/i Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan begitu berdampak positif dengan bukti perubahan persentase kesadaran siswa/i untuk menggunakan helm yang terjadi di lapangan.















KAMPANYE KESELAMATAN

PELAKSANAAN KAMPANYE KESELAMATAN JALAN
Di RITA PARK KOTA TEGAL

Kampanye keselamatan dilakukan pada hari sabtu tanggal 26 desember 2017 pada pukul 15.00 sampai dengan 17.00 WIB di rita park kota Tegal. Pelaksanaan kampanye keselamatan dilakukan sesuai dengan ketentuan atau perencanaan yang dilakukan, berikut merupakan kegiatan kampanye yang dilakukan.
1.      Sapaan dan Yel -Yel
Pelaksanaan kamoanye diawal dengan kegiatan sapaan dan yel -yel yang dilakukan oleh MC dari taruna Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan. Dengan menggunakan bahasa yang santai dan sopan. Sapaan bertujuan untuk melakukan kakraban dan menyambut kedatangan para peserta kegiatan atau menyambut audience dari kegiatan kampanye keselamatan jalan. Setelah melakukan sapaan, kemudian melakukan yel-yel tepuk semangat

Prok…prok…prok…..Se
Prok…prok…prok…..Ma
Prok…prok…prok…..Ngat
SeeeeeeeMangaaatttt (sambal menggulung-gulungkan tangan dan kemudian mengangkat tangan)

Yel – yel digunakan untuk menarik perhatian dari masyarakat yang mengunjugi Rita park dan Rita Mall untuk ikut dalam acara kampanye keselamatan jalan. Disamping itu juga yel-yel digunakan untuk membuat atau menambah semanagt bagi para peserta kegiatan kampanye yang telah berada di area kampanye keselamatan jalan.
2.      Sambutan
Sambutan dilakukan setelah sapaan dan yel – yel. Sambutan diberikan kepada peserta kampanye keselamatan jalan di Rita Park Kota Tegal sebagai pemberitahuan mengenai tujuan kampanye keselamatan, latarbelakang dalam penyelenggaraan kampanye keselamatan jalan. Sambutan diisi oleh komandan batalion Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan dan ketua panitia kampanye keselamatan jalan.
3.      Games 1
Games yang pertama meruapakan games / permainan joget helm. Joget helm dilakuakn dengan menggunakan property helm dan sound serta lagu. Permainan joget helm yaitu dengan peserta sebanyak 10 orang kemudian diseleksi menjadi 7 orang dan kemudian menjadi 3 orang kemudian menjadi 1 orang (pemenang dalam permainan joget helm). Joget helm dilakukan dengan melakukan joget yang diiringi oleh music dan setelah music berhenti kemudian para peserta berlari untuk memperebutkan dan memakainya, bagi yang tidak memperoleh helm dianggap gugur dalam permainan.
4.      Sosialisasi tentang pentingnya helm
Sosialisasi pentingnya helm dilakukan setelah lomba helm dilakukan dengan cara melakukan komunikasi interaktif dari MC dan para peserta kampanye keselamatan.
5.      Ice Breaking
Ice breking merupakan suatu acara yang digunakan sebagai acara peralihan agar suasana kampanye keselamatan jalan tetap kondusif dan tetap nyaman serta santai bagi panitian dan peserta kampanye keselamatan jalan. Ice breaking diisi dengan menyanyikan lagu-lagu akustik yang bernuansa santai serta music dangdut yang bernuansa gembira.
6.      Games ATT (Ayo Tempel-Tempel)
Permainan ayo tempel – tempel dilakukan dengan cara menempelkan miniature rambu yang telah disediakan pada sebuah papan yang telah dituliskan keterangan yang sesuai dengan fungsi masing-masing rambu. Bagi peserta yang dapat memasang rambu lalu lintas sesuai dengan fungsinya. Peserta ATT terdiri dari 9 orang sesuai dengan jumlah kolom keterangan fungsi rambu yang ada pada papan yang telah disediakan.
7.      Sosialisasi Tentang Rambu lalu Lintas
Sosialisasi rambu lalu lintas dilakukan setelah lomba ATT yang merupakan bagian kampanye secara tidak langsung dengan sebuah permainan. Materi rambu dipilih sebagai salah satu materi dalam kampanye keselamatan jalan agar masyarakat atau peserta yang datang di kampanye keselamatan jalan dapat mengetahui tentang rambu lalu lintas dan fungsi rambu lalu lintas.
8.      Pengumunan pemenang
Setelah kegiatan sosilisasi keselamatan kemudian dilakukan penyerahan hadian bagi pemenang permainan lomba joget helm, ATT dan foto corner. Setelah penyerahan hadiah, kemudian acara kampanye keselamatan ditutup oleh MC.
9.      Joget Bareng
Joget helm atau biasa disebut dengan flashmob dilakukan setelah penetupan kampanye keselamatan jalan. Hal tersebut dilakukan agar kampanye keselamatan dapat terkesan oleh para peserta kampanye keselamatan dan panitia.

Hasil Perencanaan Kampanye Keselamatan Jalan

PRESENTASI

PERENCANAAN KAMPANYE KESELAMATAN JALAN


Kampanye keselamatan jalan dilakukan oleh taruna dan taruni DIV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan kelas A Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan sebagai bahan dasar pengetahuan mengenai desain kampanye keselamatan jalan. Kampanye keselamatan jalan dilaksanakan di Rita Park Kota Tegal. Massa yang ada pada Rita Park Kota Tegal adalah siswa TK, SD, SMP dan SMA, pada hari tersebut merupakan hari Pekan Raya Anak nasional, sehingga penting kaitannya untuk menjadi media dalam pemberian materi keselamatan jalan pada usia antara 6-17 tahun pada acara tersebut, sehingga keselamatan jalan akan dimengerti oleh pelajar dan dapat dipraktekan pada saat berlalu lintas serta menjadi dasar pengetahuan keselamatan jalan.
Sasaran kampanye
kampanye keselamatan yang dilakukan yaitu kepada masyarakat yang datang area rita park tegal dan mengujungi atau yang berada diarea kampanye. Sasaran kampanye adalah anak-anak usia sekolah dan orang dewasa yaitu yang memiliki umur lebih dari 18 tahun.
  
Jadwal kegiatan kampanye
Waktu
Kegiatan
Penanggung Jawab
15.00-15.10
Sapaan + Yel Yel
Seksi Acara
15.10-15.25
Sambutan
Seksi Acara
15.25-15.45
Games I (Joget Helm)
Seksi Acara
Giliran I Anak SMP
Giliran I Anak SMA
15.45-15.50
Sosialisasi (Tentang Pentingnya Helm)
Seksi Acara
15.50-15.55
Ice Breaking
Seksi Acara
15.55-16.20
Games ATT (Ayo Tempel-Tempel)
Seksi Acara
16.20-16.35
Sosialisasi (Tentang Rambu Lalu Lintas)
Seksi Acara
16.35-16.55
Pengumuman Pemenang
Seksi Acara
16.55-17.00
Joget Bareng
Seksi Acara

Skenario yang digunakan
Skenario dari susunan acara tersebut di atas adalah sebagai berikut,
a.       Acara tepat dimulai pada pukul 15.00 WIB dengan sapaan dan yel-yel keselamatan yang dibuat oleh taruna PKTJ Kelas MKTJ A Dewasa.
b.      Sambutan-sambutan, antara lain:
1)      Sambutan Komandan Batalyon (Imam Budy Prastiyo)
2)      Sambutan Ketua Panitia Pelaksana
c.       Acara dilanjut dengan Games Joget Helm
Games ini diinstrusikan terlebih dahulu oleh taruna dewasa MKTJ A selaku penyaji kampanye keselamatan jalan. Kemudian ditirukan oleh peserta games sesuai denagn kelompok peserta joget helm,
Pertama          :           Anak SMP
Kedua             :           Anak SMA
d.      Masuk acara inti yaitu sosialisasi keselamatan. Untuk yang pertama adalah sosialisasi mengenai pentingnya menggunakan helm saat berkendara
e.       Acara selanjutnya Ice breaking
f.        Setelah itu dilanjut dengan Games lagi. Games tersebut adalah Games ATT (Ayo Tempel Tempel). Games ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak-anak mengenai rambu dan marka.
g.      Sosialisasi lanjutan adalah sosialisasi tentang rambu lalu lintas.
h.      Pengumuman pemenang bagi setiap lomba yang diadakan
i.        Setelah hadiah dibagikan kemudian melakukan joget bersama atau yang disebut dengan flashmob.
Media yang digunakan
a.       Brosur
b.      Stiker
c.       Dance atau Flashmob
d.      Musik
e.       Backdrop atau Foto Corner
Model kampanye
Metode yang dipakai dalam kampanye keselamatan hendaknya metode yang dapat mengembangkan komunikasi dua arah antara yang memberi penyaji kampanye dan sasaran, sehingga diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap materi yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami, diantaranya metode ceramah, curah pendapat, diskusi, tanya jawab dan sebagainya. Metode yang dapat digunakan dalam kampanye keselamatan adalah,
a.       Metode Didaktik
Pada metode didaktik, dimana penyaji kampanye yang paling aktif dalam kampanye keselamatan jalan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberikan kesempatan untuk ikut serta mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan apapun. Metode ini bersifat satu arah (one way method). Di dalam kegiatan ini dilakukan penyampaian materi dengan dua cara yaitu:

1)      Secara langsung melalui ceramah
Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian, materi atau gagasan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga dapat memperoleh informasi tentang keselamatan.
2)      Secara tidak langsung
Dalam penyuluhan ini yang memberikan penyuluhan secara tidak langsung namun dengan menggunakan media, seperti stiker, banner/lomba foto corner, lomba menempel rambu lalu lintas, games cara menggunakan helm yang baik dan benar, dan flash mop yang merupakan demonstrasi untuk membuat komitmen tentang pentingnya keselamatan jalan.
b.      Metode Sokratik
1)      Diskusi dan tanya jawab
            Diskusi kelompok adalah suatu kegiatan pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang topik pembicaraan dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk, dalam hal ini akan dilakukan oleh pembawa acara ( MC ). Dalam kampanye keselamatan kali dilakukan diskusi mengenai hal-hal yang kurang jelas mengenai aturan atau apapun terkait keselamatan jalan, tidak hanya diskusi saja melainkan terdapat sesi tanya jawab didalamnya.
2)      Studi kasus
      Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah tentang lingkungan sekitar. Permasalahan tersebut merupakan bagian dari kehidupan yang mengandung diagnosis dan kepentingan. Dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis, drama, ilustrasi, atau film yang dapat juga berupa rekaman.