IDENTIFIKASI PROFIL SASARAN
Profil
yang akan dilakukan pengamatan dapat diketahui dari berbagai sumber diantaranya
adalah survei terhadap perilaku dan juga dapat melalui penelitian terdahulu
serta dari buku – buku. Jika dilihat dari bebrapa karakter sesorang profil
sasaran dapat dikelompokan dengan pendidikan yang ditempuh. Hal tersebut
merupakan pengelompokan berdasarkan tingkat pengetahuan yang didapat. Profil
sasaran sangat diperlukan untuk mengetahui sikap dan karakter bagi peserta kampanye.
Profil sasaran yang dituju apabila dilihat dari sudut pandang tingkat
pendidikan atau pendidikan yang sedang ditempuh adalah sebagai berikut,
1. Karakteristik
Siswa Taman Kanak-Kanak
Taman
kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni
usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK
ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sikap iri hati
pada anak usia pra-sekolah sering terjadi, sehingga mereka berupaya untuk
mendapatkan perhatian orang lain secara berebut. Ciri kognitif anak TK umumnya telah
terampil dalam berbahasa. Pada umumnya mereka senang berbicara, khususnya dalam
kelompoknya. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat,
kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang. Sementara itu, menurut santoso (2000) mengemukakan pula
beberapa karaktrestik anak pra-sekolah, yaitu:
A) Suka meniru,
B) Suka bermain,
C) Ingin mencoba,
D) Ingin tahu
(suka bertanya),
E)
Spotan,
F)
Banyak gerak,
G) Jujur,
H) Riang, dan
I)
Unik.
Keterlibatan
aktif dengan lingkungannya. Dikaitkan dengan teori ini, perkembangan anak usia
dini berada pada tahap berpikir pra-operasional (usia 2-7 tahun). Snowman (1993)
yang dikutip oleh patmonodewo (2000) anak usia pra-sekolah atau TK memiliki
sejumlah ciri yang dapat dilihat dari aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif.
Sebagai indivdu yang sedang berkembang, anak memiliki sifat suka meniru tanpa
mempertimbangkan kemampuan yang ada padanya. Berikut juga merupakan beberapa sikap dari anak TK,
A)
Memiliki
semangat dan antusias yang tinggi.
B)
Mudah
berinteraksi dengan pemberi materi atau pemberi sosialisasi.
C)
Mudah
memahami dan meniru apa yang diberikan.
D)
Menyukai
Sosialisasi yang disampaikan dengan metode permainan seperti belajar menyebrang
pada property zebra cross, mewarnai rambu-rambu dan tanya jawab.
E)
Penyampaian
dengan properti, lewat lagu dan yel-yel sangat mudah diterima dan dimengerti
oleh murid TK.
F)
Murid
TK cenderung merasa bangga ketika ia sanggup menjawab pertanyaan dan mampu
mempraktekan apa yang diberikan seperti mengenali rambu dan menyebrang di zebra
cross.
G)
Emosi
murid TK lebih stabil ketika mereka salah dan ditertawakan teman-temannya ia
tidak mudah menangis.
2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Kurnia dkk. (2014) mengemukakan bahwa peserta didik usia
SD/MI adalah semua anak yang berada pada rentang usia 6-12/13 tahun yang sedang
berada dalam jenjang pendidikan SD/MI. Beberapa karakteristik anak sekolah
dasar menurut Sumantri dan Syaodih (2009) adalah: Pertama, karakteristik yang
menonjol dari anak SD yaitu senang bermain. Hal ini menyebabkan anak SD
menyukai kegiatan pendidikan yang memuat permainan. Dalam penyampaian
pendidikan untuk anak SD sebaiknya mengembangkan metode pembelajaran yang serius
tapi santai dan yang paling utama adalah menyenangkan. Kedua, anak usia SD yaitu senang bergerak. Masa-masa SD merupakan masa dimana anak sangat aktif.
Oleh karena itu kegiatan yang diberika sebaiknya memanfaatkan momen ini dengan
merancang metode pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak.
Ketiga, anak usia Sekolah Dasar senang bekerja dalam kelompok.
3. Karakteristik
Siswa Sekolah Menengah Pertama
Pelajar Sekolah Menengah Pertama
umumnya berusia 13 – 15 tahun. Di Indonesia setiap warga Negara berusia 7 – 15
diwajibkan mengikuti pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (sederajat) 6 tahun
dan SMP (sederajat) selama 3 tahun. Usia
siswa SMP tergolong siswa dalam kategori remaja. Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja
memahami orang lain sebagai individu yang unik ,baik menyangkut sifat-sifat
pribadi minat nilai-nilai maupun perasaannya.
Pada dasarnya semua orang memiliki rasa ingin tahu , rasa
ingin tahu tersebut dapat diutarakan atau tidak. Berdasarkan kondisi di
lapangan saat kegiatan peserta yang lebih antusias yaitu dari jenis kelamin
wanita, karena wanita cenderung lebih peduli terhadap keselamatan di jalan
bukan berarti jenis kelamin pria tidak peduli melainkan tidak lebih dari
wanita, kita tahu sendiri kemungkinan laki-laki lebih agresif dalam berkendara
di jalan (tasca 2002). Karakteristik komunikan sisa SMP
diantaranya adalah:
A)
Keinginan bergaul
B)
Senang
membanding- bandingkan kaedah.
C)
Reaksi
dan emosi masih labil.
D)
Antusiasme
yang tinggi.
E)
Memiliki
rasa ingin tahu yang besar.
Dari karakteristik tersebut dengan penyuluhan pengguna
helm dapat mengubah pandangan mereka dalam menggunakan helm bahwa menggunakan
helm itu penting.
4. Karakteristik
Siswa Sekolah Menengah Atas
Intelektual
adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar,
membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai
gagasan. Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 tahun secara
fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat
digambarkan sebagai berikut:
A) Secara
intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
B) Berfungsinya
kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah.
C)
Sudah mampu menggunakan
abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak.
E)
Memikirkan masa depan, perencanaan, dan
mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja.
G)
Wawasan berfikirnya semakin meluas,
bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri).
Seringkali masa ini merupakan masa dimana kematangan
pemikiran belum baik. Cara yang baik dalam mengatasi bentuk-bentuk pemikiran
yang belum matang ialah membantu siswa menyadari bahwa mereka telah melupakan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Namun, bila permasalahan tersebut merupakan
masalah kompleks dengan bobot emosi yang cukup dalam, hal itu bukan tugas yang
mudah.
5. Karakteristik masyarakat umum untuk
usia 18 ke atas
Masyarakat pada usia ini cenderung memiliki sikap yang cukup
stabil untuk menjalankan berbagai macam proses. Timbulnya proses ppemikiran
secara mendalam dan komprehensif juga dimiliki dalam usia ini. Pada usia ini
seseorang sudah mulai dapat menata segala urusan sehari-hari yang bersangkutan
dengan aktifitasnya. Aktifitas yang dilakukan akan cenderung terorganisasi dikarenakan
pada usia ini sudah mengerti tentang menajemen. Ciri-ciri yang melekat pada
usia ini yang lain adalah tentang keberanian untuk berinteraksi dengan orang
lain, interaksi tersebut dapat terjadi dikarenakan seseorang tersebut mempunyai
kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkunga.
Tujuan dan Maksud penyususnan profil sasaran
Tujuan
dan maksud dari pengelompokan dan mengetahui profil sasaran adalah sebagai
berikut,
1. Mempermudah fokus terhadap
penyususnan pesan yang akan disampaikan
2. Dapat manajemen terhadap perancangan
suatu kampanye keselamatan
3. Mempermudah menyusun model pemberian

Tidak ada komentar:
Posting Komentar