tulisan berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG KESELAMATAN JALAN

Minggu, 15 Januari 2017

Identifikasi Profil Sasaran

IDENTIFIKASI PROFIL SASARAN


Profil yang akan dilakukan pengamatan dapat diketahui dari berbagai sumber diantaranya adalah survei terhadap perilaku dan juga dapat melalui penelitian terdahulu serta dari buku – buku. Jika dilihat dari bebrapa karakter sesorang profil sasaran dapat dikelompokan dengan pendidikan yang ditempuh. Hal tersebut merupakan pengelompokan berdasarkan tingkat pengetahuan yang didapat. Profil sasaran sangat diperlukan untuk mengetahui sikap dan karakter bagi peserta kampanye. Profil sasaran yang dituju apabila dilihat dari sudut pandang tingkat pendidikan atau pendidikan yang sedang ditempuh adalah sebagai berikut,
1.      Karakteristik Siswa Taman Kanak-Kanak
Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sikap iri hati pada anak usia pra-sekolah sering terjadi, sehingga mereka berupaya untuk mendapatkan perhatian orang lain secara berebut. Ciri kognitif anak TK umumnya telah terampil dalam berbahasa. Pada umumnya mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang. Sementara itu, menurut santoso (2000) mengemukakan pula beberapa karaktrestik anak pra-sekolah, yaitu:
A)       Suka meniru,
B)       Suka bermain,
C)       Ingin mencoba,
D)       Ingin tahu (suka bertanya),
E)        Spotan,
F)        Banyak gerak,
G)       Jujur,
H)       Riang, dan
I)          Unik.
        Keterlibatan aktif dengan lingkungannya. Dikaitkan dengan teori ini, perkembangan anak usia dini berada pada tahap berpikir pra-operasional (usia 2-7 tahun). Snowman (1993) yang dikutip oleh patmonodewo (2000) anak usia pra-sekolah atau TK memiliki sejumlah ciri yang dapat dilihat dari aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif. Sebagai indivdu yang sedang berkembang, anak memiliki sifat suka meniru tanpa mempertimbangkan kemampuan yang ada padanya. Berikut juga merupakan beberapa sikap dari anak TK,
A)    Memiliki semangat dan antusias yang tinggi.
B)    Mudah berinteraksi dengan pemberi materi atau pemberi sosialisasi.
C)    Mudah memahami dan meniru apa yang diberikan.
D)    Menyukai Sosialisasi yang disampaikan dengan metode permainan seperti belajar menyebrang pada property zebra cross, mewarnai rambu-rambu dan tanya jawab.
E)     Penyampaian dengan properti, lewat lagu dan yel-yel sangat mudah diterima dan dimengerti oleh murid TK.
F)     Murid TK cenderung merasa bangga ketika ia sanggup menjawab pertanyaan dan mampu mempraktekan apa yang diberikan seperti mengenali rambu dan menyebrang di zebra cross.
G)    Emosi murid TK lebih stabil ketika mereka salah dan ditertawakan teman-temannya ia tidak mudah menangis.

            2.         Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
         Kurnia dkk. (2014) mengemukakan bahwa peserta didik usia SD/MI adalah semua anak                yang    berada pada rentang usia 6-12/13 tahun yang sedang berada dalam jenjang pendidikan              SD/MI. Beberapa karakteristik anak sekolah dasar menurut Sumantri dan Syaodih (2009)                    adalah: Pertama, karakteristik yang menonjol dari anak SD yaitu senang bermain. Hal ini                     menyebabkan anak SD menyukai kegiatan pendidikan yang memuat permainan. Dalam                       penyampaian pendidikan untuk anak SD sebaiknya mengembangkan metode pembelajaran                 yang serius tapi santai dan yang paling utama adalah menyenangkan. Kedua, anak usia SD                yaitu senang bergerak. Masa-masa SD merupakan masa dimana anak sangat aktif. Oleh karena             itu kegiatan yang diberika sebaiknya memanfaatkan momen ini dengan merancang metode                    pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Ketiga, anak usia Sekolah              Dasar senang bekerja dalam kelompok.

3.      Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama
           Pelajar Sekolah Menengah Pertama umumnya berusia 13 – 15 tahun. Di Indonesia setiap warga Negara berusia 7 – 15 diwajibkan mengikuti pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (sederajat) 6 tahun dan SMP (sederajat) selama 3 tahun.  Usia siswa SMP tergolong siswa dalam kategori remaja. Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik ,baik menyangkut sifat-sifat pribadi minat nilai-nilai maupun perasaannya.
           Pada dasarnya semua orang memiliki rasa ingin tahu , rasa ingin tahu tersebut dapat diutarakan atau tidak. Berdasarkan kondisi di lapangan saat kegiatan peserta yang lebih antusias yaitu dari jenis kelamin wanita, karena wanita cenderung lebih peduli terhadap keselamatan di jalan bukan berarti jenis kelamin pria tidak peduli melainkan tidak lebih dari wanita, kita tahu sendiri kemungkinan laki-laki lebih agresif dalam berkendara di jalan (tasca 2002). Karakteristik komunikan sisa SMP diantaranya adalah:
A)    Keinginan bergaul
B)    Senang membanding- bandingkan kaedah.
C)    Reaksi dan emosi masih labil.
D)    Antusiasme yang tinggi.
E)     Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Dari karakteristik tersebut dengan penyuluhan pengguna helm dapat mengubah pandangan mereka dalam menggunakan helm bahwa menggunakan helm itu penting.

4.      Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas
Intelektual adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 tahun secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
A)    Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
B)    Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah.
C)    Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak.
D)    Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis.
E)      Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja.
F)     Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi.
G)    Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri).
Seringkali masa ini merupakan masa dimana kematangan pemikiran belum baik. Cara yang baik dalam mengatasi bentuk-bentuk pemikiran yang belum matang ialah membantu siswa menyadari bahwa mereka telah melupakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Namun, bila permasalahan tersebut merupakan masalah kompleks dengan bobot emosi yang cukup dalam, hal itu bukan tugas yang mudah.

5.      Karakteristik masyarakat umum untuk usia 18 ke atas
Masyarakat pada usia ini cenderung memiliki sikap yang cukup stabil untuk menjalankan berbagai macam proses. Timbulnya proses ppemikiran secara mendalam dan komprehensif juga dimiliki dalam usia ini. Pada usia ini seseorang sudah mulai dapat menata segala urusan sehari-hari yang bersangkutan dengan aktifitasnya. Aktifitas yang dilakukan akan cenderung terorganisasi dikarenakan pada usia ini sudah mengerti tentang menajemen. Ciri-ciri yang melekat pada usia ini yang lain adalah tentang keberanian untuk berinteraksi dengan orang lain, interaksi tersebut dapat terjadi dikarenakan seseorang tersebut mempunyai kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkunga.

Tujuan dan Maksud penyususnan profil sasaran
Tujuan dan maksud dari pengelompokan dan mengetahui profil sasaran adalah sebagai berikut,
1.      Mempermudah fokus terhadap penyususnan pesan yang akan disampaikan
2.      Dapat manajemen terhadap perancangan suatu kampanye keselamatan
3.      Mempermudah menyusun model pemberian 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar