tulisan berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG KESELAMATAN JALAN

Senin, 09 Januari 2017

Kampanye Keselamatan Jalan dalam Acara Pekan Raya Anak Nasional

KAMPANYE KESELAMATAN JALAN
PADA PEKAN RAYA ANAK NASIONAL DI RITA PARK KOTA TEGAL



1.      Latar belakang
Kecelakaan lalu lintas sebenarnya dapat terjadi akibat jalan, lingkungan, kendaraan dan manusia. Menurut Korlantas Polri, 2011 prosentase faktor pemicu kecelakaan adalah 28% factor jalan, 14% factor kendaraan, 5% factor alam dan 53% factor manusia. Faktor manusia merupakan faktor pemicu terbesar untuk terjadinya kecelakaan. Faktor manusia yang dapat memicu kecelakaan adalah mengantuk, kurang fokus, tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan berlalu lintas, melanggar APILL dan rambu-rambu lalu lintas. Disamping kecelkaan lalu lintas, pelanggaran lalu lintas di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan. Menurut Korlantas POLRI jumlah pelanggaran lalu lintas periode 2001 sampai dengan tahun 2007 mengalami tren yang meningkat, yaitu sebesar 160 persen. Pada bulan Mei 2008 pelanggaran lalu lintas mencapai 200 kasus. Faktor yang paling besar terjadinya pelanggaran lalu lintas adalah kurang pedulinya masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas dan tidak mematuhi aturan lalu lintas.
Padahal keselamatan berlalu lintas merupakan hal yang penting. Perilaku berkeselamatan harus diterapkan atau ditanamkan kepada masyarakat agar nantinya tercipta lalu lintas yang aman, selamat, tertib lancer serta nyaman, salah satu caranya adalah dengan penanaman sikap berkeselamatan. Penanaman sikap berkeselamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan kampanye keselamatan.
Kampanye tersebut dapat berupa sosialisasi tentang berlalu lintas yang berkeselamatan, Pemberian pengetahuan mengenai lalu lintas, serta poster-poster atau slogan keselamatan. Kampanye keselamatan merupakan suatu cara pemberian informasi secara langsung kepada masyarakat. Apabila kampanye terselenggara dengan baik dan secara berkala maka diharapkan pelanggaran lalu lintas akan semakin berkurang. Berkaitan dengan hal tersebut jumlah dan resiko kecelakaan juga akan berkurang. Yang mendasari kegiatan kampanye keselamatan jalan adalah adanya pasal 203 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab terjaminya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, salah satu kegiatan yang terkandung dalam pasal tersebut adalah kegiatan kampanye keselamatan lalu lintas. Dasar penyelenggaraan kampanye keselamatan juga terdapat pada Rencana Umum Nasional Keselamatan yaitu pada pilar ke 4 (empat) yang menyatakan bahwa perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, hal ini menunjukan bahwa betapa pentingnya perilaku yang berkeselamatan berlalu lintas dalam masyarakat.
Kampanye keselamatan dilakukan agar menumbuhkan dan menamkan sikap keselamatan berlalu lintas pada seseorang. Kampanye keselamatan jalan dilakukan oleh taruna dan taruni DIV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan kelas A Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan sebagai bahan dasar pengetahuan mengenai desain kampanye keselamatan jalan. Kampanye keselamatan jalan dilaksanakan di Rita Park Kota Tegal. Massa yang ada pada Rita Park Kota Tegal adalah siswa TK, SD, SMP dan SMA, pada hari tersebut merupakan hari Pekan Raya Anak nasional, sehingga penting kaitannya untuk menjadi media dalam pemberian materi keselamatan jalan pada usia antara 6-17 tahun pada acara tersebut, sehingga keselamatan jalan akan dimengerti oleh pelajar dan dapat dipraktekan pada saat berlalu lintas serta menjadi dasar pengetahuan keselamatan jalan. Penentuan tema dan sasaran kampanye keselamatan jalan yang diadakan di Rita Park kota Tegal yaitu dengan melakukan survei pendahuluan mengenai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat di Kota tegal. Sample yang digunakan untuk survei pendahuluan adalah di simpang kardinah kota Tegal. Simpang tersebut merupakan titik pertemuan arus dari Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Survei dilakukan pada jam 06.30 – 08.00 WIB dengan mantau dan mencatat pelanggaran yang dilakukan masyarakat di simpang tersebut. Anggota survei sendiri merupakan taruna Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan kelas MKTJ A. anggota kelas di bagi kedalam 4 (empat) kelompok, dan masing-masing kelompok bertugas dalam 1 kaki simpang, berikut merupaka data hasil survei pendahuluan.


Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, menyatakan bahwa pelanggar berusia 36 – 45 merupakan terbanyak melakukan pelanggaraan, usia 46 – 55 tahun menyusul di tempat kedua sebagai usia paling banyak melakukan pelanggaraan yang menyatakan bahwa banyak pelanggaran, usia 26 – 35 tahun usia paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas ketiga. Untuk usia anak sekolah yaitu 5 – 11 tahun, 12 – 16 tahun, 17 – 25 tahun masing-masing prosentase pelanggaran yaitu 0%, 5% dan 6%. Pada usia 26 – 55 tahun banyak melakukan pelanggaraan lalu lintas, padahal pada usia tersebut sudah memiliki anak dan anaknya tersebut akan cenderung melakukan tindakan sesuai dengan perilaku orang tuannya, apabila anak tersebut berlalu lintas bersama orang tuanya, dan orang tuannya tersebut melakukan pelanggaran lalu lintas, kemungkinan besar anak tersebut juga akan mengikuti orang tuannya. Pada usia sekolah sudah mulai melanggar aturan lalu lintas, dikhawatirkan pelanggaran tersebut akan terus dilakukan.


Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat kota Tegal di simpang kardinah adalah melanggar marka utuh, penggunaan helm dan sabuk keselamatan. Marka merupakan suatu petunjuk bagi pengguna jalan dan biasanya merupakan penjelas bagi rambu yang ada disekitarnya, dikhawatirkan masyarakat belum mengetahui tantang rambu sehingga mereka juga belum mengeti tentang guna marka. Penggunaan perlengkapan keselamatan untuk berkendara juga masih kurang diperhatikan oleh masyarakat, terlebih untuk penggunaan sabuk keselamatan dan penggunaan helm. Untuk penggunaan helm, masyarakat belum mengerti cara memakai helm yang sesuai padahal dari komposisi kendaraan yang melewati simpang kardinah, peling banyak merupakan kendaraan sepeda motor, hal tersebut dikhawatirkan akan menambah deretan data keparahan korban kecelakaan semakin meningkat apabila pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan Dari analisi tersebut ditentukan tema atau materi yang akan digunakan sebagai kampanye keselamatan adalah penggunaan helm dan rambu lalu lintas. Sasaran yang dituju adalah masyarakat, khususnya anak usia sekolah baik TK, SD, SMP dan SMA dan usia produktif. Acara tersebut juga bersamaan dan juga mamanfaatkan momentum hari anak nasional.

2.      Sasaran Kampanye
Kampanye keselamatan jalan ditujukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap keselamatan berlalu lintas bagi masyarakat, komponen masyarakat yang dituju adalah anak sekulah TK, Setingkat SD, Setingkat SMP, Setingkat SMA dan masyarakat umum. berikut merupakan karakter yang dimiliki oleh sasaran kampanye tersebut,
a.      Karakteristik Siswa Taman Kanak-Kanak
Taman kanak kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester.
Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang. Sementara itu, menurut santoso (2000) mengemukakan pula beberapa karaktrestik anak pra-sekolah, yaitu:
A)       Suka meniru,
B)       Suka bermain,
C)       Ingin mencoba,
D)       Ingin tahu (suka bertanya),
E)        Spotan,
F)        Banyak gerak,
G)       Jujur,
H)       Riang, dan
I)          Unik.
       
b.      Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Kurnia dkk. (2014) mengemukakan bahwa peserta didik usia SD/MI adalah semua anak yang berada pada rentang usia 6 12 / 13 tahun yang sedang berada dalam jenjang pendidikan SD/MI. Beberapa karakteristik anak sekolah dasar menurut Sumantri dan Syaodih (2009) adalah: Pertama, karakteristik yang menonjol dari anak SD yaitu senang bermain. Hal ini menyebabkan anak SD menyukai kegiatan pendidikan yang memuat permainan. Dalam penyampaian pendidikan untuk anak SD sebaiknya mengembangkan metode pembelajaran yang serius tapi santai dan yang paling utama adalah menyenangkan. Kedua, anak usia SD yaitu senang bergerak. Masa masa SD merupakan masa dimana anak sangat aktif. Oleh karena itu kegiatan yang diberika sebaiknya memanfaatkan momen ini dengan merancang metode pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Ketiga, anak usia Sekolah Dasar senang bekerja dalam kelompok.

c.       Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama
           Sekolah Menengah Pertama atau SMP adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar dan sederajat. Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu tiga tahun, mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas 9. Murid kelas 9 diwajiban mengikuti ujian nasional yang mempengaruhi kelulusan siswa. Pelajar Sekolah Menengah Pertama umumnya berusia 13 – 15 tahun. Di Indonesia setiap warga Negara berusia 7 – 15 diwajibkan mengikuti pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (sederajat) 6 tahun dan SMP (sederajat) selama 3 tahun.
        Pada dasarnya semua orang memiliki rasa ingin tahu , rasa ingin tahu tersebut dapat diutarakan atau tidak. Berdasarkan kondisi di lapangan saat kegiatan peserta yang lebih antusias yaitu dari jenis kelamin wanita, karena wanita cenderung lebih peduli terhadap keselamatan di jalan bukan berarti jenis kelamin pria tidak peduli melainkan tidak lebih dari wanita, kita tahu sendiri kemungkinan laki – laki lebih agresif dalam berkendara di jalan (tasca 2002). Karakteristik komunikan sisa SMP diantaranya adalah:
A)    Keinginan bergaul
B)    Senang membanding- bandingkan kaedah.
C)    Reaksi dan emosi masih labil.
D)    Antusiasme yang tinggi.
E)     Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Dari karakteristik tersebut dengan kampanye pengguna helm dapat mengubah pandangan mereka dalam menggunakan helm bahwa menggunakan helm itu penting.

d.      Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas
Intelektual adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12 20 tahun secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
1)      Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
2)      Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan keputusan, serta memecahkan masalah.
3)      Sudah mampu menggunakan abstraksi abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak.
4)      Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis.
5)       Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja.
6)      Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi.
7)      Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri).

e.       Karakteristik masyarakat umum untuk usia 18 ke atas
Masyarakat pada usia ini cenderung memiliki sikap yang cukup stabil untuk menjalankan berbagai macam proses. Timbulnya proses ppemikiran secara mendalam dan komprehensif juga dimiliki dalam usia ini. Pada usia ini seseorang sudah mulai dapat menata segala urusan sehari – hari yang bersangkutan dengan aktifitasnya. Aktifitas yang dilakukan akan cenderung terorganisasi dikarenakan pada usia ini sudah mengerti tentang menajemen. Ciri – ciri yang melekat pada usia ini yang lain adalah tentang keberanian untuk berinteraksi dengan orang lain, interaksi tersebut dapat terjadi dikarenakan seseorang tersebut mempunyai kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkunga.

3.      Lokasi Kampanye Keselamayan
Kampanye keselamatan jalan dalam rangka memperingati hari anak nasional diselenggarakan di Rita Park Kota Tegal yang merupakan salah satu wahana permainan di Jawa Tengah khususnya Kota Tegal. Tempat ini masih satu komplek dengan Rita Supermall Jl. Kol. Sugiono No.155, Tegal. Jadi lokasinya sangat strategis. Wahana yang baru dibuka pada 31 Maret 2013 (grand opening) kemarin, menawarkan 21 wahana permainan baik untuk anak anak maupun dewasa. Hal tersebut menjadikan tempat ini menjadi tempat ini sebagai destinasi untuk bermain.

4.      Tujuan dan Manfaat Kampanye
Secara umum pemberian penyuluhan ini bermaksud sebagai salah satu pemenuhan  tugas mata kuliah design kampanye. Sealin itu kegiatan ini  juga bisa digunakan sebagai sarana untuk menanamkan pendidikan berkeselamatan pada anak usia dini dan usia remaja. Secara khusus kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk :
a.      Menanamkan  perilaku  penggunaan helm supaya lebih berhati-hati dalam berlalu-lintas di jalan dan pengenalan mengenai rambu-rambu lalu lintas pada anak usia dini dan usia remaja setara Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama Dan Sekolah Menengas Atas.
b.    Mengurangi pelanggaraan lalu lintas berupa membonceng tanpa memakai helm dan pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas.
Manfaat :
b.      Bagi Penulis
1)      Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan masyarakat umum secara langsung dalam  hal ini kemampuan dalam penyuluhan  keselamatan  lalu-lintas pada anak usia dini dan usia  remaja seperti ; Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama Dan  Sekolah Menengas Atas.
2)        Penyuluhan ini secara  langsung  merupakan bentuk  pengaplikasian dari kuliah desain kampanye keselamatan jalan.
c.       Bagi instansi
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengenalkan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal.
d.     Bagi masyarakat
1)      Kegiatan ini dilakukan dengan harapan untuk menanamkan perilaku yang berkeselataman pada masyarakat pada umumnya dan pada anak usia sekolah pada khusunya mengenai pentingnya penggunaan  helm  serta pengenalan mengenai rambu-rambu lalu lintas sehingaa nantinya saat dewasa bisa mematuhi rambu dengan baik.
2)        Setelah kegiatan kampanye keselamatan jalan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan dampak positif  terhadap perilaku pengguna jalan.

5.      Model Kampanye
           Model dalam sebuah kegiatan adalah cara untuk mencapai sesuatu. Model kampanye adalah cara yang digunakan oleh penyaji atau komunikator dalam kampanye keselamatan jalan dalam mengadakan hubungan dengan peserta kampanye pada saat berlangsungnya kegiatan kampanye. Model atau metode kampanye dapat dapat di kelompokan berdasarkan tida aspek yaitu,
a.       Aspek Penyampaian Pesan.
b.      Aspek Pendekatan
c.       Aspek pengorganisasian audience
Berikut merupakan model penyampaian materi kampanye yang dapat dilakukan pada kampanye keselamatan jalan,
a.       Ceramah
b.      Tanya Jawab
c.       Model Eksperimen

6.      Materi Kampanye Keselamatan
a.      Helm
1)      Dasar hukum penggunaan helm
Pasal 106 ayat (8) UU No. 22/2009 
2)      Pengertian helm
Helm (bahasa Belanda: Helm) adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau plastik. Helm yang digunakan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan lalu-lintas pada para pengguna sepeda motor. Pertama sekali dicetuskan untuk diwajibkan untuk digunakan di Indonesia oleh Kepala Kepolisian RI Hoegeng, tetapi mendapatkan penolakan yang keras pada waktu itu, kemudian ditetapkan secara resmi di dalam Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992.
3)      Fungsi Helm
A)    Melindungi Kepala dari Benturan Saat Kecelakaan.
B)    Melindungi Mata dari Angin, Debu dan Kotoran serta Benda Keras Lainnya.
C)    Melindungi Kepala dari Panasnya Terik Matahari.
D)      Melindungi Kepala dari Basah Air Hujan
E)       Membuat Penampilan Menjadi Lebih Baik (Estetika).
   
4)      Jenis Helm
A)    Helm Cetok/Shorty

Kelebihan dari helm ini adalah mampu melindungi bagian atas kepala meski dengan tingkat perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang untuk memudahkan penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah dibawa dan disimpan karena bentuknya yang simple. Harga helm jenis ini biasanya murah.
Kekurangan helm ini adalah dengan tidak adanya bagian yang menutupi telinga, helm ini biasanya membahayakan pen-dengaran penggunanya akibatnya suara noise yang ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini tidak memberikan proteksi yang baik terhadap kepala. Fungsi helm ini tak ubahnya topi saja, say “No” untuk helm yang ini
  
B)    Helm Half-Face
Kelebihan dari helm ini adalah melindungi bagian atas, samping (telinga) dan belakang (leher). Helm jenis ini memberikan perlindungan yang sedikit dibanding helm “cetok”. Mudah dipakai dan dilepas. Beberapa helm jenis ini dilengkapi dengan bantalan dari bahan kulit pada bagian telinganya.
Kekurangan dari helm ini adalah suara noise dari luar masih tetap masuk ke telinga. Tidak bisa memberikan perlindungan yang memadai begi kepala, khususnya bagian muka, dagu, gigi, hidung, leher dan mata. Karena tidak dilengkapi dengan kaca pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bisa melindungi pemakainya dari hujan, debu, angina serangga bahkan kerikil kecil yang beterbangan di jalan.

C)      Helm ¾ Half-Face

Kelebihan dari helm ini adalah mampu melindungi bagian kepala, muka, leher, telinga dan mata. Helm jenis ini berada pada posisi ketiga helm yang cukup aman. Dengan kaca pelindung yang mudah dibuka-tutup, pemakai bisa dengan mudah makan, minum, memotret atau merokok sekalipun. Kaca pelindungnya juga bisa berfungsi untuk melindungi dari dari hujan, debu dan angin. Helm jenis ini sedikit lebih mahal disbanding jenis helf-face.
Kekurangan dari helm ini adalah karena desainnya semi terbuka, maka akan menimbulkan efek dengung di telinga pemakai-nya. Kurang memberikan perlindungan terhadap muka, dagu, gigi dan hidung.

D)      Helm Full-Face
                     
Kelebihan dari helm ini adalah adalah helm yang paling aman untuk digunakan pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala, leher, telinga dan dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai disaat hujan serta melindungi kita dari debu, kerikil atau serangga di jalan. Helm jenis ini mampu melindungi pemakainya dari cedera yang tidak diinginkan apabila terjadi kecelakaan.
Kekurangan helm ini adalah karena tertutup rapat, sipemakai sulit untuk bisa mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalua kita ingin makan atau minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat tidak nyaman digunakan. Harga relative lebih mahal disbanding jenis lain.

E)       Helm Flip-Up

Kelebihan dari helm ini adalah hampir sama dengan jenis full-face, hanya saja helm jenis ini memiliki bagian depan yang bisa diputar keatas (flip-up). Helm jenis ini mampu memberikan per-lindungan yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face.
Kekurangan helm ini karena bagian depannya bisa dibuka-tutup, maka ada kemungkinan bagaian tersebut jadi terbuka ketika terjadi kecelakaan sehingga bisa melukai bagian muka dan dagu.

F)     Pentingnnya Memakai Helm
Saat kita mengendarai sepeda motor, seharusnya kita tidak lepas dari yang namanya helm. Namun masih banyak juga yang mengabaikan keselamatannya yaitu berkendara tanpa menggunakan helm. Hal tersebut tentu akan beresiko tinggi karena kepala merupakan bagian tubuh yang sangat vital. Alasan utama pengendara sepeda motor menggunakan helm karena takut ditilang oleh polisi. Fakta membuktikan bahwa pengendara sepeda motor akan menggunakan helm jika berada di kawasan perkotaan yang setiap saat selalu diawasi oleh polisi. Rambu Lalu Lintas

b.      Pengertian Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambing, huruf, angka, kalimat, dana tau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. rambu juga diartikan sebagai suatu perlengkapan jalan guna memberitahukan informasi yang ada pada suatu jalan.
1)      Jenis – jenis rambu
Rambu ada beberapa jenis diantranya adalah
A)    Rambu Peringatan
Rambu ini berisi peringatan bagi para pengguna jalan bahwa di depannya ada sesuatu yang berbahaya. Rambu ini didesain dengan latar kuning dan gambar atau tulisan berwarna hitam.
B)    Rambu Larangan
Rambu ini berisi larangan-larangan atau sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu ini di desain dengan latar putih dan warna gambar atau tulisan berwarna merah dan hitam.
C)    Rambu Perintah
Rambu ini berisi perintah yang harus dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu perintah didesain dengan bentuk bundar berwarna biru dengan gambar atau tulisan  putih dan merah.
D)    Rambu Petunjuk
Rambu yang digunakan untuk memandu pengguna jalan saat melakukan perjalanan atau memberikan informasi lain kepada pengguna jalan.
E)     Pentingnya Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu lintas sangat penting dalam kegiatan transportasi. Rambu digunakan sebagai petunjuk, perintah, peringatan dan larangan bagi pengguna jalan yang melintas pada suatu jalan. Apabila rambu lalu lintas tidak terdapat pada suatu jalan maka pengguna jalan akan melakukan kegiatan berlalu lintas semaunya sendiri. Bentuk dan warna rambu lalu lintas dibuat berbeda agar pengguna jalan dapat mengetahui secara cepat tentang maksud rambu tersebut.

7.      Dasar Penyelenggaraan
Dasar penyelenggaraan kampanye keselamatan jalan adalah,
A.    Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
Pasal 203
1) Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan
2) Pemerintah menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, ditetapkan pada RUNK Lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi, Penyusunan Program nasional kegiatan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Penjelasan program nasional keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan:
a)        Polisi mitra kampus (Police Goes to Campus)
b)        Cara Berkendara dengan Selamat (Safety Riding)
c)        Forum Lalu Lintas (Traffic Board)
d)        Kampanye Keselamatan lalu Lintas
e)        Taman lalu Lintas
f)         Sekolah Mengamusi
g)        Kemitraan Global Keselamatan Lalu Lintas (Global Road Safety Partnership).
B.     Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK)
1)      Visi rencana umum nasional keselamatan “Keselamatan Jalan Terbaik di Asia Tenggara melalui Penguatan Koordinasi”.
2)      Misi
a.       Mengutamakan Keselamatan jalan menjadi prioritas nasional.
b.      Membudayakan penyelenggaraan lalu lintas jalan yang mengutamakan keselamatan.
c.       Mensinergikan segala potensi guna memaksimalkan kinerja keselamatan jalan.
3)      Arah rencana umum nasional keselamatan nomor 3, Pendidikan keselamatan yang terarah dan penegakan hokum yang berefek jera.
4)      Strategi RUNK
Publikasi dan kampanye keselamatan menjadi salah satu sektor yang mempengaruhi penanganan keselamatan jalan.
5)      Pilar ke 4 dalam RUNK
Termasuk ke dalam salah satu aksi pilar ke 4 dalam mewujudkan perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan.
C.     Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2013 tentang program dekade aksi keselamatan jalan. Pilar nomor 4 mengenai Perilaku Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan yang fokus pada pendidikan formal keselamatan jalan  kampanye keselamatan jalan

8.      Tahapan Kampanye Keselamatan
Tahapan dalam kampanye keselamatan meliputi berbagai kegiatan yang terencana dan tersusun yang terkandung dalam susunan acara. Berikut merupakan tahapan kegiatan kampanye keselamatan jalan yang dilakukan di Rita Park Tegal dalam Acara Hari Anak Nasional,
a.          Kampanye keselamatan yang dilakukan diperoleh dari proses identifikasi terhadap kondisi lalu lintas yang ada di kota tegal. Yang sebelumnya telah dilakukan pengamatan atau pengumpulan data mengenai permasalahan yang sering muncul pada lalu lintas di kota Tegal.
b.         Melakukan kegiatan survei lapangan untuk mengetahui masalah yang hendak dijadikan focus dalam kampanye keselamatan dengan cara survei perilaku di simpang kardinah kota tegal yang dilakukan pada jam 06.30 – 08.00 WIB. Waktu tersebut dipilih untuk melakukan survei dikarenakan pada waktu tersebut lalu lintas mencapai peak hour yang dimana masalah seringkali muncul dari pada waktu diluar peak hour.
c.          Setelah data survei di peroleh, kemudian data tersebut dianalisis untuk memperoleh pelanggaran yang paling banyak dilakukan dan untuk dapat menentukan sasaran dan pokok masalah yang akan diambil untuk menjadi tema dalam kampanye keselamatan.
d.         Apabila masalah atau tema kampanye keselamatan jalan sudah di tentukan. Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan kampanye keselamatan, dengan melakukan pembuatan materi kampanye, jenis dan bentuk kampanye keselamatan jalan yang akan dilakukan, media yang akan digunakan, anggaran kampanye dan alat evaluasi yang akan digunakan.
e.          Setelah itu dilakukan kampanye keselamatan, dalam rangkaian kampanye kesselamatan jalan terlebih dahulu melakukan pre tes kepada audience atau peserta kampanye, kemudian melakukan penyampaian materi kampanye keselamatan jalan. Setelah melakukan penyampaian materi atau pada saat kampanye berakhir maka dilakukan post tes.
f.           Tahap selanjutnya adalah analisi terhadap data pre tes dan post tes yang telah dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta setelah kampanye keselamatan dilakukan sekaligus sebagai pengukuran terhadap keberhasilan kampanye keselamatan jalan.
g.         Tahap berikutnya adalah tahap evaluasi kegiatan kampanye keselamatan yang dilakukan agar kampanye yang akan di lakukan selanjutnya dapat lebih baik, effisien dan effektif.


9.      Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan untuk kegiatan kampanye keselamatan jalan yang diselenggarakan dalam acara pekan raya anak nasional yang diselenggarakan di Rita Park Tegal adalah menggunakan kuisioner. Kuisioner dibagikan kepada para audience yang datang pada acara kampanye tersebut. Kuisioner dibagikan sebelum kampanye dilaksanakan disebut dengan pre tes. Setelah kampanye keselamatan dilakukan kemudian membagi kuisioner sebagai alat evaluasi setelah kampanye keselamatan dilakukan, kuisioner tersebut dinamakan post tes.

10.  Skenario kampanye Keselamatan
Skenario dari susunan acara tersebut di atas adalah sebagai berikut,
a.       Acara tepat dimulai pada pukul 15.00 WIB dengan sapaan dan yel-yel keselamatan yang dibuat oleh taruna PKTJ Kelas MKTJ A Dewasa.
b.      Sambutan-sambutan, antara lain:
1)      Sambutan Komandan Batalyon (Imam Budy Prastiyo)
2)      Sambutan Ketua Panitia Pelaksana
c.       Acara dilanjut dengan Games Joget Helm
Games ini diinstrusikan terlebih dahulu oleh taruna dewasa MKTJ A selaku penyaji kampanye keselamatan jalan. Kemudian ditirukan oleh peserta games sesuai denagn kelompok peserta joget helm,
Pertama     :           Anak SMP
Kedua       :           Anak SMA
d.      Masuk acara inti yaitu sosialisasi keselamatan. Untuk yang pertama adalah sosialisasi mengenai pentingnya menggunakan helm saat berkendara
e.       Acara selanjutnya Ice breaking
f.        Setelah itu dilanjut dengan Games lagi. Games tersebut adalah Games ATT (Ayo Tempel Tempel). Games ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak-anak mengenai rambu dan marka.
g.      Sosialisasi lanjutan adalah sosialisasi tentang rambu lalu lintas.
h.      Pengumuman pemenang bagi setiap lomba yang diadakan
i.        Setelah hadiah dibagikan kemudian melakukan joget bersama atau yang disebut dengan flashmob.

11.  Media Kampanye Keselamatan
Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan beberapa media, diantaranya:
a.       Brosur
Brosur dapat diartikan sebagai terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait terbitan lain dan selesai dalam sekali terbit.
1)      Fungsi informatif, brosur biasanya dipakai untuk menginformasikan mengenai suatu produk
2)      Fungsi iklan, brosur sangat diperlukan untuk promosi suatu produk baru
3)      Fungsi identifikasi, desain brosur yang baik memungkinankan informasi akan mudah tersampaikan dan menjadi mudah dikenali apabila di brosur di sertakan logo perusahaan.
  
b.      Stiker
Stiker adalah bahan yang dapat menempel sendiri atau dengan kata lain dia memiliki bahan perekat sehingga dapat ditempelkan di benda. stiker pada umumnya dibuat dari vinly atau keras. Stiker dapat didefinisikan sebagai media informasi visual berupa lembaran kecil.kertas atau plastic yang ditempelkan. Bahan stiker pada umunya terdiri dari dua lapis yaitu lapisan atau sebagai media untuk gambar dan lapisan bawah sebagai pelindung bahan perakatnya.

c.       Dance atau Flashmob

Flashmob hampir sama seperti dance namum flashmob lebih mengacu sebagai sekelomlompok orang yang berkumpul pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan untuk melakukan suatu hal seperti lelucon konyol yaitu berteriak selama 30 detik. Penggunaan dance dan flashmob dalam sebuah kampanye keselamatan sangat baik, dikarenakan dengan flashmob atau dance berarti secara langsung komunikator mengajak atau membaur atau melibatkan komunikan secara langsung sehingga jarak komunikator dengan komunikan dapat dikurangi dan menjadikan kampanye mudah diterima.
  
d.      Musik
Musik merupakan kumpulan beberapa instrument yang di satukan dalam sebuah list nada. Musik dalam media kampanye digunakan untuk menarik masa dan hiburan. Karena dengan unsur musik akan mengindikasikan suasana santai dan harmonis dalam sebuah kampanye sehingga memudahkan penyampaian materi.

e.       Backdrop atau Foto Corner

Foto corner digunakan dalam kampanye keselamatan sebagai penarik massa, sehingga massa akan tertarik untuk menuju ke temapt atau lokasi kampanye.

 12.  Pelaksanaan Kegiatan Kampanye
a.       Sapaan dan Yel – Yel
Pelaksanaan kampanye diawal dengan kegiatan sapaan dan yel – yel yang dilakukan oleh MC dari taruna Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan. Dengan menggunakan bahasa yang santai dan sopan. Sapaan bertujuan untuk melakukan keakraban dan menyambut kedatangan para peserta kegiatan atau menyambut audience dari kegiatan kampanye keselamatan jalan. Setelah melakukan sapaan, kemudian melakukan yel – yel tepuk semangat
Prok…prok…prok…..Se
Prok…prok…prok…..Ma
Prok…prok…prok…..Ngat
SeeeeeeeMangaaatttt (sambal menggulung-gulungkan tangan dan kemudian mengangkat tangan)

Yel – yel digunakan untuk menarik perhatian dari masyarakat yang mengunjugi Rita park dan Rita Mall untuk ikut dalam acara kampanye keselamatan jalan. Disamping itu juga yel – yel digunakan untuk membuat atau menambah semanagt bagi para peserta kegiatan kampanye yang telah berada di area kampanye keselamatan jalan.

b.      Sambutan
Sambutan dilakukan setelah sapaan dan yel – yel. Sambutan diberikan kepada peserta kampanye keselamatan jalan di Rita Park Kota Tegal sebagai pemberitahuan mengenai tujuan kampanye keselamatan, latarbelakang dalam penyelenggaraan kampanye keselamatan jalan. Sambutan diisi oleh komandan batalion Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan dan ketua panitia kampanye keselamatan jalan.

c.       Games 1
Games yang pertama meruapakan games / permainan joget helm. Joget hel dilakuakn dengan menggunakan property helm dan sound serta lagu. Permainan joget helm yaitu dengan peserta sebanyak 10 orang kemudian diseleksi menjadi 7 orang dan kemudian menjadi 3 orang kemudian menjadi 1 orang (pemenang dalam permainan joget helm). Joget helm dilakukan dengan melakukan joget yang diiringi oleh musik dan setelah musik berhenti kemudian para peserta berlari untuk memperebutkan dan memakainya, bagi yang tidak memperoleh helm dianggap gugur dalam permainan.
  
d.      Kampanye tentang pentingnya helm
Sosialisasi pentingnya helm dilakukan setelah lomba helm dilakukan dengan cara melakukan komunikasi interaktif dari MC dan para peserta kampanye keselamatan.
e.       Ice Breaking
Ice breking merupakan suatu acara yang digunakan sebagai acara peralihan agar suasana kampanye keselamatan jalan tetap kondusif dan tetap nyaman serta santai bagi panitian dan peserta kampanye keselamatan jalan. Ice breaking diisi dengan menyanyikan lagu-lagu akustik yang bernuansa santai serta musik dangdut yang bernuansa gembira.
f.        Games ATT (Ayo Tempel-Tempel)
Permainan ayo tempel – tempel dilakukan dengan cara menempelkan miniature rambu yang telah disediakan pada sebuah papan yang telah dituliskan keterangan yang sesuai dengan fungsi masing-masing rambu. Bagi peserta yang dapat memasang rambu lalu lintas sesuai dengan fungsinya. Peserta ATT terdiri dari 9 orang sesuai dengan jumlah kolom keterangan fungsi rambu yang ada pada papan yang telah disediakan.

g.      Sosialisasi Tentang Rambu lalu Lintas
Sosialisasi rambu lalu lintas dilakukan setelah lomba ATT yang merupakan bagian kampanye secara tidak langsung dengan sebuah permainan. Materi rambu dipilih sebagai salah satu materi dalam kampanye keselamatan jalan agar masyarakat atau peserta yang datang di kampanye keselamatan jalan dapat mengetahui tentang rambu lalu lintas dan fungsi rambu lalu lintas.
h.      Pengumunan pemenang
Setelah kegiatan sosilisasi keselamatan kemudian dilakukan penyerahan hadian bagi pemenang permainan lomba joget helm, ATT dan foto corner. Setelah penyerahan hadiah, kemudian acara kampanye keselamatan ditutup oleh MC.




i.        Joget Keselamatan
Joget helm atau biasa disebut dengan flashmob dilakukan setelah penetupan kampanye keselamatan jalan. Hal tersebut dilakukan agar kampanye keselamatan dapat terkesan oleh para peserta kampanye keselamatan dan panitia.


13.  Kesimpulan Hasil Pengukuran Pengetahuan Lalu lintas




Diagram di atas menunjukan tingkat pemahaman pengunjung Rita Park per soal. Dimana hasil pengukuran tingkat pemahaman menunjukkan terjadinya peningkatan antara pre-test dan post-test. Hasil kuisioner pre-test menunjukan tingkat pemahaman sebesar 60,49 atau sebesar 38% sedangkan hasil kuisioner post-test menunjukan tingkat pemahaman sebesar 98,7037 atau sebesar 64% dengan kenaikan angka sebesar 24%.



 Diagram di atas menunjukan tingkat pemahaman pengunjung Rita Park per responden. Dimana hasil pengukuran tingkat pemahaman menunjukkan terjadinya peningkatan antara pre-test dan post-test. Hasil kuisioner pre-test menunjukan tingkat pemahaman sebesar 60,55 atau sebesar 38% sedangkan hasil kuisioner post-test menunjukan tingkat pemahaman sebesar 98,7037 atau sebesar 64% dengan kenaikan angka sebesar 24%.
a.        Pengumpulan massa yaitu dengan menggunakan brosur yang dibagikan di masyarakat umum / anak sekolah dan pengunjung Rita Park dan dengan melalui publikasi melalui social media seperti Instagram, facebook, line, bbm dan sebagainya.
b.         Pengukuran tingkat keberhasilan dari kampanye keselamatan yang dilaksanakan di Rita Park hanya menggunakan kuesioner.
c.  Kendala saat melakukan kampanye keselamatan pada pekan anak nasional yang diselenggarakan di Rita Park

14.  Saran
a.       Kampanye keselamatan sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan sehingga pendidikan tentang keselamatan lalu lintas dapat terus dilakukan dan akan menambah wawasan bagi masyarakat mengenai tat acara berlalu lintas serta secara pandangan kedepan akan menjadikan transportasi Indonesia yang selamat, aman dan nyaman.
b.      Diperlukan koordinasi yang baik antar pihak atau panitia penyelenggara kegiatan
c.       Persiapan secara matang terkait perencanaan pelaksanakan kampanye dengan memperhatikan tempat, waktu, penarikan massa, isi dari kegiatan yang diesesuaikan dengan tema.
d.      Pembagian brosur yang digunakan sebagai sarana penarikan massa juga harus tepat. Waktu pembagian brosur seharusnya tidak terlalu dekat dengan hari dilaksanakannya kegiatan kampanye keselamatan.
e.       Saat membagikan brosur sebaiknya juga menuntun pengunjung agar berkenan menuju ke arah pusat kegiatan dilaksanakannya kampanye keselamatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar