PENDIDIKAN
KESELAMATAN BERLALU LINTAS
Pendidikan adalah karunia pengetahuan yang tidak dapat dicuri dan dapat
membantu setiap anak untuk mengembangkan dan menggunakan kekuatan mental, moral
dan fisik mereka. Pendidikan sering disebut denngan proses belajar dan
memperoleh pengetahuan untuk mengembangkan dan menjadikan potensi diri lebih
baik. Pada saat ini Indonesia telah memiliki setidaknya 2 jenis proses
pendidikan bagi para masyarakatnya yaitu pendidikan formal maupun tidak formal.
Pendidikan formal adalah pendidikan yang proses belajarnya atau proses
memperoleh informasinya berada di sekolah, sedangkan pendidikan nonformal
adalah proses belajar atau proses memperoleh informasinya diluar bangku
sekolah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,
dikarenakan pendidikan akan memiliki atau membawa efek positif pada kehidupan
manusia, selain itu pendidikan juga memiliki peran dasar dalam menengembangkan
potensi masyarakat. Pendidikan setidaknya akan membawa efek sebagai berikut,
1. Memberikan informasi dan pemahaman
2. Menciptakan generasi penerus bangsa yang
berkarakter
3. Memperdalam suatu ilmu pengetahuan
4. Membentuk pola pikir yang baik
5. Menumbuhkan kesadaran
Salah satu manfaat pendidikan adalah untuk menumbuhkan kesadaran,
kesadaran merupakan keadaan teringat akan sesuatu hal. Jadi kesadaran sangat
penting bagi setiap perilaku yang akan dilakukan manusia. Sehingga pendidikan
formal maupun nonformal dapat dimanfaatkan sebagai sarana kampanye keselamatan
jalan. Penyisipan kampanye keselamatan baik secara pendidikan formal maupun
nonformal sangat dianjurkan karena melihat banyaknya kejadian kecelakaan,
khususnya yang melibatkan anak usia sekolah. Pengguna jalan usia muda terutama
siswa sekolah, merupakan kelompok paling rawan mengalami kecelakaan, baik
sebagai pejalan kaki, pengendara sepeda maupun pengendara motor. Hal tersebut
disebabkan tingginya mobilitas siswa dan kurangnya kemampuan siswa dalam berkendara.
Data dunia menunjukkan kecelakaan di jalan raya merupakan penyebab kematian
utama pada anak muda berusia 15-29 tahun. Berdasarkan data Kepolisian, pada
2010 kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi pada usia 15-19 tahun sebesar 16,7
persen dan jenis kendaraan terbanyak yang terlibat kecelakaan adalah sepeda
motor sebanyak 75 persen.
Karena banyaknya kecelakaan yang melibatkan siswa sekolah terutama pada jam berangkat dan pulang sekolah. Maka pada kegiatan Peringatan Pekan Keselamatan Jalan 2013 lalu dititikberatkan pada kampanye dan promosi kesehatan, keamanan dan keselamatan di jalan kepada anak usia sekolah. Sudah sepantasnya anak usia sekolah perlu mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan keselamatan berlalu lintas, dengan membekali pengetahuan dan pemahaman peraturan lalu lintas pada usia sekolah bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sikap tertib dan disiplin berlalu lintas, maka kampanye keselamatan jalan merupakan hal yang harusnya dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan agar dapat menumbuhkan kesadaran sikap berkeselamatan dalam berlalu lintas.
Karena banyaknya kecelakaan yang melibatkan siswa sekolah terutama pada jam berangkat dan pulang sekolah. Maka pada kegiatan Peringatan Pekan Keselamatan Jalan 2013 lalu dititikberatkan pada kampanye dan promosi kesehatan, keamanan dan keselamatan di jalan kepada anak usia sekolah. Sudah sepantasnya anak usia sekolah perlu mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan keselamatan berlalu lintas, dengan membekali pengetahuan dan pemahaman peraturan lalu lintas pada usia sekolah bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sikap tertib dan disiplin berlalu lintas, maka kampanye keselamatan jalan merupakan hal yang harusnya dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan agar dapat menumbuhkan kesadaran sikap berkeselamatan dalam berlalu lintas.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar